A. Pengertian bahasa
Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah
alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat
ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau
kumpulan kata. Masing-masing mempunyaimakna, yaitu, hubungan abstrak
antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang
diwakiliKumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara
alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan
kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan
atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan
yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus
memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan
aturan bahasa. Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau
yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata
bahasa.
B. Fungsi bahasa
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk
menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau
gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
1. Untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
2. Untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
3. Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
4. Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
4. Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri
(tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah
yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar,
berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan
kerja sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial
dengan bidang dan peran kita masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi
kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.
Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar.
Kita ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang
berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses
meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia
memerlukaninformasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar
dapat menyembuhkannya dengan segera.Contoh lain, seorang manager
yang mengoperasikan, mengontrol, atau mengawasi perusahaan
tanpainformasi tidak mungkin dapat mengambil keputusan atau menentukan
kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai
proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya bahasa juga mutlak
menjadi kebutuhan setiap orang.
5. Sebagai alat
ekspresi diri
Bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu
yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan
keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan
memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai
tempat dan situasi. Ada beberapa unsur yang membuat manusia mengeluarkan
ekspresi diri antara lain : Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita,
Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi. Sebenarnya
semua fungsi bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah satu sama
lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga untuk menetapkan dimana yang satu
mulai dan di mana yang lain berakhir sangatlah sulit. Pada taraf
permulaan, bahasa pada anak-anak sebagai berkembang sebagai alat untuk
menyatakan dirinya sendiri. Dalam buaian seorang bayi sudah dapat menyatakan
dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai belajar
berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan sebagainya.
Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa.
6. Sebagai alat
komunikasi
Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi untuk dapat
berinteraksi antara yang satu dengan yang lain sehingga pesan yang hendak kita
sampaikan dapat dimengerti. Komunikasi merupakan akibat dari ekspresi diri. Komunikasi tidak
akan sempurna bila ekspresi orang tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa semua yang dirasakan,
pikiran, dan yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi,
bahasa merupakan penyampaian sesuatu manusi melahirkan perasaanya dan
memungkinkannya menciptakan kerja sama dengan sesame warga. Ia mengatur
berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan, mengarahkan masa depan. Dalam pengalaman
sehari-hari, sejak kanak-kanak hingga seorang meningkat dewasa, bahasa
perseorangan mengalami perkembangan, sejalan dengan bertambahnya
kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman seseorang. Bila seseorang
membandingkan bahasa suatu sistem keseluruhan dengan wujud dan fungsi bahasa
yang bertahap-tahap dalam kehidupan individual, yaitu wujud dan fungsi yang
terbatas pada masa kanak-kanak, serta wujud dan fungsi bahasa yang jauh lebih
luas pada waktu seseorang telah dewasa, maka dapat dibayangkan betapa wujud dan
fungsi bahasa itu mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sesuai dengan
perkembangan intelektual manusia dan kekayaan cipta karya manusia sebagai hasil
dari kemajuan intelektual itu sendidri.
7. Sebagai kontrol social
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol
sosial ini dapat diterapkan pada diri sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai
penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku
pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa
sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa
sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik
merupakan alat kontrol sosial. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial juga
merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua
itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada diri seseorang, untuk
memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat
mudah diterapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan
salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa amarah. Tuangkanlah
rasa dongkol dan amarah ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa amarah
berangsur-angsur menghilang dan dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan
tenang.
8. Sebagai alat
integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan,
memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka,
mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar
berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien
melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap
orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya,
serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh
mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya.
Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan
masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).
Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat
komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada
saat beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, seseorang akan memilih
bahasa yang akan digunakannya bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapinya.
9. Sebagai Pemersatu
Dari sekian banyak fungsi yang telah disebutkan, ada satu
fungsi yang menjadi sangat dominan, yaitu bahasa sebagai alat pemersatu bangsa.
Mengapa demikian? Karena pada keyataannya, hampir semua penduduk di Indonesia
mengerti bahasa Indonesia. Dengan beraneka ragam suku yang ada di Indonesia,
maka banyak pula bahasa – bahasa yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia.
Disinilah fungsi bahasa Indonesia dibutuhkan sebagai bahasa Nasional yaitu
mempersatukan beraneka ragam bahasa karena bahasa Indonesia dipakai di seluruh
Indonesia. Dan bahasa ini juga sudah diikrarkan
menjadi bahasa nasional ketika Sumpah Pemuda dikumandangkan tahun 1928.
Meskipun pada kenyataannya bahasa Indonesia berasal dari bahasa minoritas yaitu
bahasa Melayu, namun kekuatannya dalam mempersatukan bangsa Indonesia sudah
tidak dapat diremehkan lagi. Sebagai buktinya, dapat diambil semangat para
pejuang pada saat mengupayakan kemerdekaan Negara Indonesia. Para pejuang
dengan lantang menyuarakan semboyan “Merdeka atau Mati!”. Semboyan ini secara
serta merta membangkitkan semangat rakyat untuk terus berjuang demi kesatuan
bangsa. Hal ini mwngindikasikan bahwa kekuatan bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu bangsa yang tidak dapat dianggap sebagai hal yang remeh.
Bahasa Indonesia mampu mengobarkan semangat persatuan dalam
diri pribadi masyarakat Indonesia. Selain dalam bentuk semboyan, bahasa
Indonesia juga berlaku pada penyusunan Undang-Undang Dasar Negara dan
Pancasila. Penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks ini mampu mempersatukan
bangsa Indonesia dalam hal persamaan ideologi dan hukum. Setiap daerah pasti
mempunyai latar belakang budaya dan adat istiadat yang berbeda. Secara otomatis,
setiap daerah pasti mempunyai ideolodi dan hukum yang berbeda satu sama lain,
sesuai dengan adat istiadat yang berlaku dalam daerah tersebut.
Saat ini masih banyak ditemukan sekelompok orang dalam
daerah tertentu yang sama sekali tidak mengetahui dan tidak dapat berbicara
dalam bahasa Indonesia. Biasanya orang – orang yang hidup di daerah pedalaman yang
masih menggunakan bahasa asli dari daerahnya. Hal ini terjadi, disebabkan
karena kurangnya perhatian pemerintah setempat untuk menjangkau daerah
tersebut. Seharusnya, pendidikan bahasa Indonesia perlu diajarkan kepada orang
- orang di daerah pedalaman walaupun sulit untuk dijangkau. Dengan begitu
bahasa Indonesia tidak kehilangan fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Selain
itu sulitnya mendapat kesempatan mengenyam pendidikan bagi masyarakat menengah
bawah membuat banyak masyarakat tidak dapat menulis maupun membaca dalam bahasa
Indonesia. Hal ini membuat tingkat kebodohan dan kemiskinan semakin meningkat.
Karena akibat dari ketidaktahuan masyarakat dalam menulis dan membaca membuatnya
mudah untuk ditipu oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab.
Namun, semua perbedaan tersebut dapat ditranskripkan dalam
satu ideologi yang dinamakan pancasila dan UUD 1945 dengan menggunakan bahasa
Indonesia dalam penyusunannya.
Daftar pustaka:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/
http://nixpn.blogspot.com/2012/10/peranan-bahasa-indonesia-dalam.html
Nama: Bibit Nur Atikah
NPM : 11112456
Kelas: 3KA19
Nama: Bibit Nur Atikah
NPM : 11112456
Kelas: 3KA19
No comments:
Post a Comment