Sunday, 4 January 2015

Info Pendakian Gunung Guntur

 
Gunung Guntur merupakan gunung yang memeiliki ketinggian  sekitar 2000 dpl keatas, dan memiliki luasa kawanan hutan sekitar 250 hektar area terbuka berupa vegetasi hutan pinus dan hutan basah. Kawasn gunung guntur ini di kelola oleh Badan Koordinasi Sumber Daya Alam Jawa Barat di bawah suta keputausan dari MEnteri Kehutanan.

Gunung guntur berada di wilayah kabupaten garut ini dan berada pada wilayah kecamatan Tarogong Kaler yang berjarak 3 kilometer dari ibukota kecamatannya. Dan berjarak 7 kilometer dari Garut Kota.

Gunung guntur ini adalah gunung aktif vulkanik, mempunyai kawah yang berada di sekitar puncaknya. Dari lansekpanya terlihat di kota Garut di kejauhan Gunung guntur mempunyai tiga puncak tertinggi dan terlihat seperti gersang karena jumlah pepohonan yang berkurang di sekitar puncak dan sering terjadinya kebakaran.

Info pendakian
Dalam lingkungan hutan gunung guntur terdapat lembah lembah, air terjun, sungai-sungai berair jernih dan kawah di puncaknya. Karena karakteristiknya yang unik Gunung Guntur sering dijadikan tempat naik gunung bagi para penggiat alam terbuka, tempat berkemah dan hiking para pandu atau pramuka.

Posisi dan letak Gunung Guntur menurut GPS berada pada Koordinat : 7 10' 47" S, 107 51' 47" E
Dan berada pada wilayah administratip kecamatan tarogong kaler, Kabupaten Garut

Untuk mencapai lokasi Gunung Guntur anda  mencapainya dari arah kota Garut yaitu dari terminal Gunturm yang berjarak 5 kilometer. Dari terminal Guntur ini Anda bisa menggunakan angkot atau dengan angkutan tradisonal atau angkutan carteran dengan Tujuan Cipanas. Transportasi ini hanya ada dan beroperasi mulai pagi jam 5 sampai jam 7 malam.


Pendakian ke puncak/kawahnya dapat dilakukan dari Kampung Citiis sebelah selatan Gunung Guntur, dengan waktu tempuh 3 - 4 jam. Untuk menuju Kampung Citiis bisa dilakukan dari Kota Garut (3 km) dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat).

Gunung Guntur adalah nama sebuah puncak dari suatu kelompok gunungapi yang disebut dengan Komplek Gunung Guntur. Komplek Gunung Guntur ini terdiri atas beberapa kerucut, yaitu Gunung Masigit (2249) yang merupakan kerucut tertinggi. Ke arah tenggara dari Gunung Masigit terdapat kerucut Gunung Parukuyan (2135m), Gunung Kabuyutan (2048) Dan Gunung Guntur.
gunung guntur.
Gunung Guntur tidak berdiri sendiri sebagai kerucut tunggal, yang mana di bagian puncaknya dicirikan dengan adanya kerucut-kerucut tua bekas titik erupsi yang merupakan satu kelompok besar Gunung Guntur. Dari kelompok besar Gunung Guntur ini nampak dua buah kaldera, yaitu Kaldera Pangkalan di sebelah barat dan Kaldera Gandapura di sebelah timur.

Dengan terbentuknya kedua kaldera itu maka terbentuk pula rekahan-rekahan yang memanjang dimana kemudian muncul kerucut-kerucut gunungapi, diantaranya Gunung Gajah, Gunung Gandapura, Gunung Agung, Gunung Picung dan Gunung Batususun. Deretan gunungapi yang lebih muda adalah Gunung Masigit, Gunung Sangiang Buruan, Gunung Parupuyan Gunung Kabuyutan dan Gunung Guntur yang merupakan gunungapi termuda dan paling aktif sampai sekarang. Gunung Putri yang terletak agak jauh diselatannya mungkin merupakan salah satu kerucut parasit dari kelompok Gunung Guntur ini. Komplek Gunung Guntur ini di sebelah utara berbatasan dengan dataran tinggi Leles, sedangkan di sebelah timur dan selatan berbatasan dengan dataran tinggi Garut dan di sebelah baratnya berbatasan dengan Gunung Kunci, Sanggar, Rakutak dan Kawah Kamojang.


Keterangan Umum
Nama : G. Guntur
Nama Lain : Gunung Gede
Nama Kawah : Kawah Guntur
Tipe Gunungapi : Strato

Lokasi
a. Geografi : 07o 08'30" LS dan 107o20' BT
b. Administratif : Kabupaten Garut, Jawa Barat

Ketinggian
a. Dml : 2249 m
b. Dari kota terdekat : 1600 m

Pos Pengamatan
a. Lokasi : Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong, Kab. Garut
b. Posisi Geografi : 07o 11' 55.2767"LS dan 107o 51' 39.1195" BT
Kota terdekat : Garut


SEJARAH LETUSAN
Daftar Waktu Letusan
Tahun Kegiatan
1690 : Letusan besar, banyak orang menjadi korban, daera rusak
1770 : Keterangan lebih lanjut tidak
1777 : Terjadi letusan
1780 : Terjadi aliran lava
1803 : Letusan pada tanggal 3-15 April
1807 : Terjadi letusan pada tanggal 9 Mei
1809 : Keterangan lebih lanjut tidak ada
1815 : 15 Agustus
1815/1816 : 21 September
1816 : 21-24 Oktober
1825 : 14 Juni, hutan di sekitar gunung terbakar
1827/1828 : Keterangan lebih lanjut tidak ditemukan
1829 : Beberapa kampung hancur, beberapa orang menjadi korban
1832 : 16 Januari, 8-13 Agustus
1833 : 1 September
1834/1835/1836 : Bulan Desember
1840 : Terjadi aliran lava ke Cipanas
1841 : 14 Nopember, letusan sangat besar
lk 400.000 batang pohon kopi hancur
1843 : 4 Januari dan 25 November
Tanah rusak dan beberapa kampung terlanda
1847 : Tidak ditemukan keterangan lebih lanjut

Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDC4XPZT3bOxYF162wOvnKeGS8pGbC1lfA4UZWZRaw93VvWWIYncEwShIpIQ_BlvKQ8tImFOeQEYCJZ7hXhWZALvRcPJ9ho5jRR-noFHSz-L_TCP4whWF5glqlMcNTuHfq2mRUkMbT_HXI/s1600/88.gif

No comments:

Post a Comment